Musik merupakan alat yang unik dan efektif dalam mengobati orang dengan gangguan penurunan neurologi terhadap otaknya dikarenakan musik mengalir dalam setiap wilayah di otak. Riset membuktikan bahwa dengan mendengarkan dan membuat musik, dapat memacu aktivitas dan membantu perkembangan di wilayah otak yang berhubungan dengan emosi, pengartian, rasa dan motorik gerak.
Therapist banyak yang menggunakan ritme, irama, dan melodi untuk menolong pasien dengan brain disorder. Terapi ini dinamakan melodic intonation, dimana penggunaan ritme dan melodi diperdengarkan untuk regenarisasi, memperbaiki dan memperbaharui sel-sel dalam otak.
Musik sebagai Pengobatan
Di berbagai kebudayaan dan dari sejarahnya, mendengarkan musik dan membuat musik telah memainkan peran yang cukup signifikan dalam menangani kelainan jiwa dan tubuh. Orang Mesir dari abad 4 B.C menggunakan musik untuk meningkatkan kesuburan pada wanita. Orang Shaman di wilayah hutan tropis di Peru menggunakan nyanyian sebagai alat utama untuk penyembuhan, dan orang Ashanti dari Ghana megikuti upacara pengobatan dengan memainkan drum.
Sebagian besar dari kekuatan pengobatan berbasis musik terletak pada kemampuannya dalam meleburkan berbagai elemen dalam satu kemasan. Metode ini memiliki keunggulan dikarenakan hasilnya yang dapat dilihat secara signifikan, memotivasi orang yang diobati, gampang diakses banyak khalayak dan yang pasti, tidak memakan biaya yang besar.
Riset menunjukkan bahwa musik dapat mengobati orang dengan penurunan neurologis telah dipelajari semenjak tahun 2008. Psikolog Teppo Sarkamo dari Universitas Helsinki dan tim nya telah merekrut 60 pasien yang terkena stroke di bagian arteri cerebral. Mereka membagi pasien menjadi tiga kelompok: yang pertama mengikuti program mendengarkan music dalam sesi harian, yang kedua mendengarkan audiobook dan yang ketiga tidak mendapatkan treatment mendengarkan apapun. Peneliti telah mengobservasi pasien-pasien ini selama 2 bulan. Kelompok yang mendengarkan music mengalami pemulihan dibagian verbal dan memori. Karena mendengarkan music terbukti dapat memperbaiki ingatan, harapannya adalah dengan membuat music, menyanyikan, dan mendengarkan musik, dapat menolong mengembalikan kemampuan seseorang, termasuk kemampuan berbicara dan fungsi motoric lainnya terhadap pasien yang terkena stroke.
Terdapat 7 fakta mengenai music yang dapat meningkatkan pikiran dan otak kita:
Musik secara fisikal
Musik membuat orang bergerak mengikuti iramanya. Semakin menonjol iramanya, semakin luwes dan bersemangat orang bergerak. Olahraga secara fisik dapat membantu meningkatkan sirkulasi, kesehatan otak, dan meningkatkan fungsi motoric otak.Musik secara emosional
Musik dapat mengubah emosi seseorang dengan mengubah dan mendistribusi neurokimia yang dapat merangsang dan menginduksi mood positif dan meningkatkan gairah, yang dapat meningkatkan perubahan dalam otak, mempercepat rehabilitasi.Musik sebagai pemicu
Pengobatan dengan musik dilakukan dengan cukup asyik dan bermanfaat, jadi pasien akan termotivasi untuk turut serta secara antusias, focus dan berdedikasi.Musik dapat menyelaraskan berbagai elemen berbeda
Musik menolong pendengar menyelaraskan ritme dan melodi , menentukkan inisiasi dan koordinasi gerakan dalam ritme dan melodi yang dapat membantu penderita stroke, penyakit Parkinson dan kelainan otak lainnya yang berhubungan dengan system motorik dan sensorikMusik dalam social
Aktifitas musik merupakan pengalaman secara kolektif. Isolasi sosial merupakan konsekuensi umum terhadap penderita kelainan neurologi, bantuan social melalui music dapat membantu penyembuhan, rehabilitasi dan mengatasi kelainan neurologi.Musik sebagai daya Tarik
Musik dapat mengasosiasikan media seperti suara dan film menjadi lebih menarik. Disaat pasien percaya dengan terapi nya, sikap mereka cenderung lebih positif.Musik secara personal
Kelainan neurologi dapat membuat seseorang seolah-olah kehilangan jati dirinya. Musik dapat membangkitkan ingatan dan menolong seseorang menemukan jati dirinya.
Dikutip dari William Forde Thompson and Gottfried Schlaug