Spooky Visuals and Chilling Sounds: Horror Movie Soundtrack Facts

In these last decades, horror movies have become increasingly popular. Indonesians, whose culture is no stranger to the supernatural, don't shy away from a good horror flick at the cinema, hence the skyrocketing ticket sales. A good horror movie needs a good soundtrack.

dsds.jpg

A scary movie soundtrack knows no boundaries in terms of genre or instrument. If a composer can create a spooky atmosphere, then it is good soundtrack. Scary sounds paired with scary visuals is a recipe for major goosebumps. 1960 horror movie Psycho, directed by Alfred Hitchcock and sound composed by Bernard Herrmann, is a great example. The music is soft but somehow has a touch of thrill and urgency. The sound of eerie violin music is fabricated to keep viewers on the edge of their seats. It sets a new standard for cinema. Horror films in Indonesia such as Mata Batin 2 and Lorong also managed to make their audience scream thanks to creepy visuals and soundtracks which contribute to the horrifying ambience.

Quoted from bbc.com, in the 1970s and the 1980s, the popularity of the synthesizer brought a fresh breath of air into horror music. This phase has also triggered the rise of enthusiasm for horror music lately. Take modern Netflix hit Stranger Things as an example. The series pays homage to the synthesizer era by bringing in their own electronic music. 

asdwq.jpg

The pairing of unusual song lyrics with gripping musical instruments is a combination that must be carefully thought of by the composer to build up a scary atmosphere in film. Whether a movie soundtrack is scary or not cannot be judged only by the quality of the music because every listener has a different level of sensitivity to the music they listen to.

Stevesmith & Dalilektra created the piece "Kabut Kelabu" original soundtrack for the movie "Lorong". A romantic thriller movie released in 2019 --------------------------------------------------------------------------- Song: "Kabut Kelabu" Production: Stevesmith production Video editing by: Arnold Tumbelaka


Indonesian:

Dalam beberapa dekade ini, film bertemakan horror selalu menjadi pembicaraan publik dan mendapatkan angka penjualan yang tidak sedikit. Dari dulu hingga sekarang di Indonesia, hal-hal mistik merupakan bagian dari kehidupan. Sebab itulah film horor sangat diminati. Namun, film horor tidak bisa lepas dari soundtrack atau yang bisa membuat penonton merinding.

Soundtrack film yang dapat menimbulkan rasa takut tidak dibatasi dengan satu jenis genre atau instrumen, jika sang composer dapat membawa suasana mencekam kepada para penonton melalui alunan lagu yang dibuatnya, musik tersebut dapat dikatakan berhasil bahkan sama mencekamnya dengan visual yang paling menakutkan. Contohnya soundtrack film-film Alfred Hitchcock yang digarap Bernard Herrmann, khususnya dalam Psycho (1960). Musik gubahan Herrmann dalam film ini halus dan sangat menegangkan: 'sengatan'-nya (suara biola yang menyayat, dirancang untuk mencabik saraf-saraf setiap saat Anda mendengarnya) menetapkan standar baru bagi dunia perfilman. Beberapa film horor di Indonesia seperti Mata Batin 2 dan Lorong berhasil membuat para penontonnya menjerit histeris karena visual yang menyeramkan dan soundtrack yang menambah kesan horor.

Seperti yang dikutip di halaman bbc.com di Era 1970 dan '80-an, kepopuleran synthesizer, membawa angin segar pada kancah musik horor. Fase ini juga memicu kebangkitan kembalinya antusiasme akan musik horor baru-baru ini. Hit modern seperti serial Netflix Stranger Things memberikan penghormatan kepada era ini dengan menghadirkan musik elektronik mereka.

Pemilihan lirik lagu yang tidak biasa serta iringan instrumen musik yang mencekam menjadi kombinasi yang wajib dipikirkan oleh sang composer untuk menghadirkan suasana horor dalam film. Seram atau tidaknya sebuah soundtrack film memang tidak bisa dinilai hanya dari kualitas musik nya saja, namun terkadang setiap pendengar memiliki perbedaan tingkatan sensitivitas terhadap musik yang didengarnya.